Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers

Sunday, September 27, 2015

Benarkah Ini 17 Tanda Awal Kehamilan??

Lama nggak posting update tentang promil, sekarang alhamdulillah kehamilanku udah memasuki 34 minggu :D

Dulu waktu promil, aku pernah cerita 'kan, dalam masa 2 weeks wait yang mendebarkan, hobiku tuh browsing 'tanda-tanda awal kehamilan'. Sambil menebak-nebak apakah ini hamil beneran atau cuma gejala PMS yang nyebelin. Bener-bener menguras energi dan emosi (emosi kalau ternyata hanya PMS)! Lalu setelah hamil beneran, apa sih gejala-gejala yang dirasain?

Berikut ini 17 Tanda Awal Kehamilan versi parenting.co.id pleussss komen dari akyu:

1. Payudara bengkak 
...payudara tiba-tiba  membesar dan terasa nyeri jika disentuh. Ditambah lagi, warna areola yang lebih gelap dari biasanya.
* Tia: Nggak merhatiin :)))) Ini kan sama aja kayak gejala PMS sis! Kalopun bengkak, nggak signifikan sampe berubah lingkar bra/cup, apa karena dasarnya trepes kerempeng yah...

2. Sering lelah 
Biasanya, Anda sanggup membaca beberapa bab novel favorit Anda sebelum tidur. Tapi sekarang, Anda tak sanggup membaca satu halaman pun.
* Tia: Biasa aja tuh. Menjelang 6 minggu kehamilan baru deh sering ngantuk.

3. Mual 
Setiap pagi, Anda bangun dengan perut mual dan perasaan ingin muntah. Seringkali, rasa mual berlangsung sepanjang hari.
* Tia: Alhamdulillah yaaa awal-awal hamil gak pake mual muntah. Rasa mual eneg baru muncul di minggu ke-6 kehamilan, terjadinya kalau perut kosong atau kepenuhan. Tapi nggak pake muntah.

4. Sering buang air kecil 
Tidur malam terganggu, karena selalu terbangun untuk pergi ke toilet.
* Tia: Frekuensi pipis tetap seperti biasa. Sering buang air kecil baru muncul di sekitar trimester 3 hahahahaa telat banget...

5. Sakit kepala 
Tiba-tiba saja, Anda sering mengeluh sakit kepala.
* Tia: Alhamdulillah enggak ngalamin.

6. Sakit punggung 
Biasanya, Anda tidak punya masalah dengan sakit punggung. Namun kini, punggung bagian bawah terasa nyeri.
* Tia: Alhamdulillah enggak ngalamin.

7. Perut kram 
Perut terasa kembung dan kram, gejala yang biasa Anda rasakan menjelang haid.
* Tia: Ya ini hampir tiap bulan juga ngalamin, tiap PMS... Nggak bisa dijadikan patokan... 

8. Ngidam atau menolak makanan tertentu 
Tanpa alasan yang jelas, mendadak Anda sangat menginginkan makanan tertentu, yang sebelumnya mungkin bukan makanan favorit Anda. Atau sebaliknya, Anda tiba-tiba tak tahan dengan makanan yang selama ini jadi kegemaran Anda.
* Tia: Nggak pake ngidam aneh-aneh... Cuma sejak sering eneg di minggu ke-6, hobinya jadi suka makan buah (apel, jeruk, semangka, apapun) dicocol garam cabe. Trus makanan makin sederhana makin suka, seperti nasi kucing ikan peda + telur ceplok, kangkung dengan sambel brambang asem, sup gurame jernih... Ini termasuk ngidam kah? Nggak. Karena nggak diturutin juga nggak papa.

9. Sembelit dan kembung 
Sembelit dan kembung yang Anda rasakan belakangan ini juga membuat perut buncit.
* Tia: Mungkin karena rajin makan buah, jadi jarang sembelit. Tapi sekalinya sembelit, (maaf) bisa luka berdarah seperti wasir gitu rasanya.

10. Perubahan mood  
Tanpa alasan yang jelas, Anda suka marah-marah pada suami. Di lain waktu, Anda menangis tanpa sebab. Perasaan Anda minggu ini naik turun seperti rollercoaster.
* Tia: Perubahan mood-nya lebih parah ketika PMS deh :))))

11. Peningkatan suhu tubuh
Anda patut curiga Anda hamil, ketika suhu tubuh terus meningkat. Padahal, masa subur telah lewat.
* Tia: Nggak ngukur mak....

12. Sensitif pada bau 
Anda tak tahan pada segala macam bau, terutama aroma makanan tertentu. Saking tak tahannya, bau tertentu bisa membuat Anda mual dan muntah!
* Tia: Ini juga nggak ngalamin. Padahal katanya bumil sensitif sama bau-bauan.

13. Pusing dan pingsan 
Anda tiba-tiba merasa pusing, yang diikuti dengan rasa ringan dan melayang.
* Tia: Alhamdulillah enggak.

14. Vlek 
Ada vlek. Rasanya sih, bukan haid, karena cuma terjadi sesekali dan sangat sedikit.
* Tia: Kejadian sekali, beberapa hari setelah inseminasi/masa subur. Pinkish tint in my undies (sorry for too much information!)

15. Gejala PMS 
Anda merasakan gejala PMS yang sama seperti yang Anda rasakan setiap bulan. Perut kembung, sakit pinggang, nyeri pada payudara, bahkan nafsu makan yang meningkat. Tapi, kok belum haid juga, ya?
* Tia: Kalo gejala PMS mah jangan disebut tanda awal kehamilan donk, ya emang mirip T_T seringkali bikin ge-er kan.

16. Positif tes kehamilan 
Hasil uji test pack menunjukkan tanda positif! Apakah itu artinya Anda benar-benar hamil? Belum tentu! Anda baru akan mendapat jawaban yang akurat, setelah pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan USG.
* Tia: Yup, tepat di hari seharusnya mens datang, testpack menunjukkan positif walau masih tipiiiiis banget garisnya.

17. Ada janin yang berkembang di dalam rahim Anda
Pemeriksaan USG menunjukkan titik kecil yang bergerak-gerak di dalam kantung kehamilan? Selamat! Jaga perkembangan si kecil hingga tiba waktunya bersalin ya, Ma!
* Tia: USG-ku baru dilakukan di minggu ke-6 kehamilan. Atau 2 minggu telat haid. Itupun baru terlihat kantong dan titik kecil. Kalau kurang 6 minggu, katanya sih belum bisa kelihatan di USG, nanti malah kecewa kalau terlalu cepat ke obgyn.

Kesimpulan: 
Hanya sekitar 5-6 Tanda Awal yang aku alami, itupun terjadinya setelah memang ketahuan hamil beneran. Jadi, Tanda Awal yang Pasti Bener-bener Hamil adalah: (1) Testpack positif, dan (2) USG menunjukkan perkembangan janin!

Atau ini cuma menunjukkan kalau aku hamil kebo? Hehehehehee... Bisa jadiiii... Yang jelas, tiap bumil beda tanda-tandanya. Beda kapan munculnya. Beda kondisi tubuhnya. Beda mual atau enggak-nya. Ada yang hamilnya nyantai banget, ada yang butuh bedrest. Semoga para bumils lancar semua yaaaa kehamilannya! 

Wednesday, April 29, 2015

Sukses Hamil Setelah Sekali Inseminasi?

Assalamu'alaikum!
Lama nggak update, kali ini aku mau ceritain lanjutan proses inseminasiku.

Pasca inseminasi, obgyn memberiku resep obat hormon progesteron yang membantu mempertahankan ketebalan rahim, dan obat yang menekan imunitas. Dokter menjelaskan, obat yang terakhir gunanya agar kekebalan tubuhku nggak menyerang calon janin yang dikira 'benda asing' di tubuhku. Kala mendengar penjelasan tentang obat-obatku, aku melihat harapan :D Semuanya logis untuk terjadinya proses kehamilan!

Sehari setelah inseminasi, aku dan suami jalan-jalan ke IKEA donk :)) Kebayang nggak sih muterin IKEA berhektar-hektar. Capeeeek booook.. Ditambah 2 hari kemudian aku datang ke acara fashion show Zalora di sore hari, yang mana sepulangnya aku bener-bener kecapekan dan meriang. Tau-tau ada spotting a.k.a bercak darah kecoklatan :s Tapi waktu itu positive thinking aja, karena sehabis inseminasi dokter bilang akan ada bercak bekas betadine (yang digunakan untuk mengobati erosi serviks). Lah tapi ini ngebercaknya kok 3 hari setelah insem????

Lalu seminggu kemudian waktu mau naik busway, di jembatan aku lihat ada busway datang dan aku lari-lari ngejar bus. Ya Allaaaah, lupa kalo abis insem, kali-kali ada bakal janin yang mau nempel di rahim. Mbok ya anteng dikit Yaaak.... Ojo grusa-grusu.

Tes Darah Beta-HCG

Aku dijadwalkan tes darah Beta-HCG 2 minggu setelah proses inseminasi. Tes ini gunanya untuk melihat kadar hormon HCG (hormon kehamilan) di darahku, yang mana lebih akurat daripada testpack di awal kehamilan. Aku bilang 'kan di artikel sebelumnya, bahwa dalam masa 2 weeks wait aku nggak mau terlalu harap-harap cemas. Tapi pagi sebelum tes darah, iseng aja test pack. Pakai testpack merk Onemed yang aku beli online Rp 2ribuan per strip, kepekaan 25 ml/IU HCG.

Eh, garisnya ada 1 tebal dan 1 super tipis lho. Super tipiiiis banget! Kayaknya hamil deh. Tapi sabar. Belum mau kegeeran. Taun lalu aku mengalami false alarm dari testpack garis 2 super tipis. Tapiiii taun lalu aku pake testpack merk Akurat yang kepekaannya 10 ml/IU HCG. Kalo yang sekarang merk Onemed 25 ml/IU, berarti harusnya kadar HCG sudah melebihi yang taun lalu.

Ya sudah berangkat tes darah aja :D Prosesnya cuma sebentar. Habis tes darah aku meluncur ke Indonesia Fashion Week *halah*. Kalo belum hamil, ya hiburannya nonton IFW. Kalo udah hamil, hadiahnya juga nonton IFW :))))))

Malam ambil hasil tes darah sama suami. Jreng-jreng. Tertulis, kadar HCG-ku 117. Harusnya, kalo HCG di atas 5 itu merupakan tanda-tanda kehamilan 'kan? Lalu SMS lapor ke dr. Boy SPOG.

"Selamat ya, sudah terjadi proses kehamilan. Kontrol 2 minggu lagi." balasan dr. Boy.

Jadi, Hamil 'Nih??

Aku dan suami bengong aja. Setengah gak percaya kalo beneran hamil. Sampe rumah bengong. Sampe seminggu kemudian bengong :))))

Selain perut ini belum keliatan hamil (ya iyalah), aku nggak pake muntah-muntah dan lemes kayak bumil biasanya. Suami masih berusaha tenang, ngga mau terlalu excited, takut kejadian kayak tahun lalu yang ngga jadi hamil. Tapi aku belum mens-mens juga lho.

Dan muncullah tanda-tanda sering eneg. Nggak mau bilang mual, soalnya kalo mual kayaknya berat banget. Jadi ini eneg-eneg aja.

Beneran hamil ya ini? Alhamdulillaaah..
Ibu mertua pun langsung nangis terharu lho begitu tau kita positif. "Nduk, dijaga baik-baik ya, ini titipan Allah..." :')

USG Week 6 dan Week 8 (Pasca Haid Terakhir)

Lalu 2 minggu setelah hasil tes HCG keluar (week 6 pregnancy), saatnya kita kontrol kehamilan perdana :D Eh ternyata antrian dr. Boy lumayan panjang juga di RS Mitra Keluarga. Trus perutku di-USG, dan kelihatan kantong kehamilan :D Sama ada titik kecil agak transparan, yang kata pak dokter, itu calon bayinya.

Alhamdulillaaah!!!
Dr. Boy menawarkan, kalo mau, kontrol 2 minggu kemudian (week 8 pregnancy) untuk cek denyut jantung. Atau sekalian 4 minggu kemudian, karena wajibnya sebulan sekali.

Karena kami penasaran, kami kontrol lah di minggu ke-8. Pas mau kontrol, suami lagi sebel sama aku karena gak bawa kartu asuransi endebra endebre :)))

Lalu USG dan kami mendengar denyut jantung "deg deg deg deg deg deg..." yang iramanya cepat dan cukup keras di speaker alat USG-nya. Waaaaaaaa :") Benar-benar ada kehidupan di dalam sana...

Kami pun pulang bergandengan tangan. Speechless. Terharu. Makhuk mungil di dalam perutku, yang waktu itu ukurannya masih sebesar kacang merah, udah ada denyut jantungnya.

Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?

---
Tetap semangat untuk calon-calon ibu yang masih proses TTC (trying to conceive) ^_^ Nikmati semua prosesnya bersama suami. InsyaAllah, kehendakNya yang paling baik.

Catatan ini ditulis untuk memberi harapan, bahwa bagi Allah, ngga ada yang nggak mungkin. Entah proses kehamilan normal, inseminasi, atau bayi tabung, semua punya peluang keberhasilan :) Inseminasi memiliki peluang keberhasilan 20%. Meskipun terlihat 'kecil', tapi bisa berhasil lho :D

Now we're 12 weeks (going to 13 weeks) pregnant. Mohon doanya yaaa supaya kehamilan ini berjalan lancar ^^

Friday, March 20, 2015

How To Survive The 2-Weeks-Wait

Assalamu'alaikum.
Masa penantian yang terkenal dengan sebutan 2 Weeks Wait, bikin was-was orang yang lagi promil. Dua minggu terhitung dari masa ovulasi sampai periode menstruasi berikutnya. Duh, jadi hamil nggak ya? Bakalan mens nggak ya? Duh pengen test pack, udah bisa ketauan belum ya? Aku pegel-pegel, ini tanda-tanda PMS atau mau hamil ya? Dan seterusnyaaaa, pertanyaan-pertanyaan itu membombardir otak :D *pengalaman promil*

Untungnya, sehabis inseminasi kemarin, aku dan suami tenaaang banget. Errr, tepatnya aku yang tenang sih. Pasrah. Tetep optimis bahwa aku punya peluang, tapi hasilnya terserah Allah. Sampe suami bilang, "Yak, kita harus siap ya kalo ternyata hasilnya belum hamil..." Iiiih aku mah udah siap kaliii, kan pasraaah...

Trik-ku supaya nggak terlalu kepikiran dengan urusan hamil-nggak-hamil-nggak ini adalah: menyibukkan diri! Ini contoh 'kesibukan' yang kulakukan:

1. Fokus ke Asupan Menu Makanan Sehat

Hamil atau nggak hamil, calon ibu butuh makanan bergizi, terutama untuk rahim! Jadi mulai sibuk deh memikirkan makanan apa aja yang baik untuk kesehatan. Tiap hari bikin jus. Lalu masak apa yang sehat? Jangan lupa sayuran harus ada di menu tiap hari.
Sumber gambar

2. Mencoba Olahraga

Buat orang yang malas olahraga (seperti aku!), sepertinya yoga cukup menarik. Cara paling murah meriah untuk yoga adalah, cari tutorial Yoga for Beginner di Youtube! :)) Berbekal nonton youtube, aku yoga deh di rumah ;P
Sumber gambar

3. Melakukan Hobi (yang nggak ekstrim tentunya)

Kalo diperhatikan, di bulan Februari kemarin aku cukup rajin ngeblog 'kan di tiananana.blogspot.com? Yep karena aku hobi ngeblog, makanya bulan kemarin semangaaat banget ngeblog.  Terpengaruh berteman dengan Ola, Nita dan Puput juga sihhh. Mereka kompetitip banget, rajin bikin postingan baru! Setiap hari mikir deh mau bikin postingan tentang apa. Mana sempat cemas tentang 2 weeks wait ;)

Nah kalau hobimu agak ekstrim, misalnya terjun payung atau parkour (ya kali), mungkin bisa dikurangi dulu yaa kegiatannya. Jaga-jaga, siapa tau kan 'jadi' bayinya :) Coba hobi lain yang lebih aman aja yaaa...

4. Online Shopping

Karena banyak yang menasihati, setelah inseminasi 'nggak boleh capek-capek', kegiatan window shopping di mall dikurangi dulu. Untungnya sekarang online shops cukup memanjakan mata. Kebetulan jam tanganku rusak, jadi kepingin jam tangan Swatch. Modelnya casual dan bikin kelihatan muda :D Untungnya, merk ini dijual di Zalora. Jadi praktis deh kalo mau beli :D Sekalian bisa belanja kebutuhan yang lain-lain juga hihihi...
Yang pink lucu banget! Sumber gambar

5. Memanjakan Diri Sendiri

Setelah bertahun-tahun nggak nyalon, akhirnya di suatu hari sepulang dari pengajian, aku mampir ke salon dekat rumah untuk facial. Waktu dimasker sampai ketiduran 15 menit. Enak kan? Cring cring! Istri cantik suami pun senang :*

6. Banyak-banyak Berdoa

Ini juga penting. Berdoa supaya diberikan yang terbaik dari Allah, entah apapun hasilnya nanti di akhir bulan :) Allah yang punya kuasa. Allah yang memberi nyawa. Yakinlah apa yang kamu dapat, adalah yang menurut-Nya paling baik ^^

--
Pada akhirnya, di ujung periode bulananmu kamu akan dapat jawabannya. Jadi sabar ya! Jika masih mens juga, tetep semangat! Banyak pasangan yang butuh bertahun-tahun untuk dapat momongan. Jika inseminasimu belum berhasil, tetap optimis! Toh sebagian wanita yang menjalani insem kadang baru berhasil di prosedur ketiga atau keempat. Jika masih belum hamil, masih ada harapan bayi tabung. Atau kadang yang sudah pasrah malah tiba-tiba hamil begitu saja :)

Yang penting di masa 2 minggu menunggu ini, kamu nggak menghabiskan waktu untuk cemas dan sedih, karena nggak baik buat kesehatan emosi. Beberapa kegiatan di atas cukup positif kan :D Misalnya belum hamil pun, insyaAllah lebih sehat.

Jika pada akhirnya hamil, alhamdulillah! Semoga calon bayi dan ibunya selalu sehat ^^

Wednesday, March 18, 2015

Pengalaman Inseminasi Pertama - Part 2

...sambungan dari postingan sebelumnya...

Proses inseminasi dilakukan di kursi observasi dokter. Alhamdulillaah ditemani suami, jadi aku bisa menggenggam tangannya selama proses dilakukan. Tiap kali dokter mau tindakan, dia berucap basmalah. Subhanallah ya!

Pertama, bagian bawah 'dibuka' dengan cocor bebek. Karena tegang, rasanya agak ngilu. Yaaa bayangkan aja situ dibuka lebar-lebar. Lalu sperma langsung disuntikkan? Oh tentu tidak..

Saluran sempit, aduh sakiiit...

Dokter mengecek dulu jalurnya, untuk memastikan sperma nanti bisa melaju ke indung telur. Dokter bilang salah satu saluran indung telurku sempit banget (seperti hasil tes HSG tahun lalu, ada yang sedikit tersumbat). Jadi entah diapakan di bawah sana, rasanya ngilu banget sampe mau nangis T_T Seharusnya proses inseminasi nggak sakit sih, cuma karena ada saluran yang sempit ini lhoooo...

Sumber gambar

Proses Inseminasi pun dimulai...

Dr. Boy Abidin, SPOG mengajak suami baca basmalah sebelum penyuntikan sperma dilakukan. "Kun fayakun, kalau Allah berkehendak, jadilah," pesan dokter. Alhamdulillah yaaa dalam tiap proses, hati ini terasa disejukkan.

Di salah satu saluran yang 'sempit', saat sperma disuntikkan, sakiiit deh hehehe. Di situlah saya merasa ngilu. Tangan suami jadi korban diremas kuat-kuat :)) Tapi sekarang udah lupa sih sakitnya seperti apa. Nggak bikin trauma kok. Kan demi perjuangan punya anak ;)

Iritasi mulut rahim a.k.a Erosi Serviks

Lalu ditemukan masalah berikutnya. Ternyata ada iritasi di mulut rahimku! Dokter Boy bilang, bisa jadi iritasi ini yang menyebabkan sperma mati duluan sebelum bisa masuk ke rahim, apalagi mencapai uterus. Prosedur insem akan mempermudah sperma masuk tanpa harus kontak dengan mulut rahim, jadi bismillah, peluang hamil bisa terjadi.

Padahal tahun lalu aku pap smear...

Hasil pap smear bilang, memang ada iritasi. Tapi SPOG di RS Omni waktu itu bilang, "Nggak papa ada iritasi sedikit, itu wajar kok. Kan sudah aktif secara seksual.." Eaaaaa. Dokter Boy pun memberikan cairan Iodine untuk mengobati erosi mulut rahimku. Waktu aku tanya, apa nggak perlu ada pengobatan lanjutan? Dokter bilang sebenernya perlu sekitar 3x lagi pengobatan. Tapi karena aku menjalani prosedur inseminasi dan diharapkan ada aktivitas seksual untuk memperbesar peluang hamil, ini saja sudah cukup.

Proses inseminasi pun selesai. Aku diminta tetap berbaring di kursi observasi (dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala) selama 30 menit, lalu boleh pindah ke kasur untuk istirahat 30 menit lagi.

Pertanyaan Umum Tentang Inseminasi:


  • Sakit nggak? Tergantung kondisimu! Pada umumnya, berdasarkan hasil googling, nggak sakit. Cuma karena aku ada saluran sempit jadi sakit.
  • Harus bedrest? Nggak. Cukup 15-60 menit aja berbaring setelah inseminasi (tergantung petuah dokter)
  • Biayanya berapa? Seingatku hari itu tagihannya sekitar 3jutaan untuk inseminasi dan sperm washing. Hari sebelumnya suntik pecah telur 1.5 juta. TAPI harga tersebut tentunya bisa berbeda tergantung KONDISI calon ibu. Aku pernah baca blog yang tiap hari harus disuntikkan pembesar sel telur sekitar Rp 1juta sekali suntik. Jadi untuk sekali inseminasi dia habis hingga Rp 10juta.

Pengalaman Inseminasi Pertama - Part 1

Assalamu'alaikum. Hihiiii akhirnya aku nulis juga. Tapi belum ijin suami sih boleh dipublish apa enggak. Kalo ndak boleh ya besok diubah jadi draft lagi :p

Kontrol Sebelum Inseminasi

Kamis 12 Februari yang lalu, sesuai SMS dokter, hari ke-12 pasca haid terakhir aku kontrol. Dokter mengecek ukuran sel telurku. Alhamdulillah ternyata ada 3 sel telur yang cukup besar! Satu 18 mm, satu 20 mm, satu lagi 22 mm.

Dokter menyatakan, besok (Jum'at) bisa dilakukan inseminasi. Aku iyakan saja! Gak pake telpon suami. Suami taunya dalam rentang waktu beberapa hari ke depan akan ada proses inseminasi, tapi nggak nyangka besok sudah bisa! Dokter pun menyuntikkan obat pecah telur (Ovidrel), yang akan membuat telurku menetas dalam 24 jam ke depan. Kukuruyuk!

Inseminasi dijadwalkan hari Jumat sehabis Jumatan. Aku telpon suami mengabarkan hal itu. Dia kaget, kenapa cepet banget besok? Ya aku bilang suka-suka sel telurku lah, dianya udah siap :P Suami langsung ijin ambil cuti supaya bisa fokus di hari Jumat (padahal sih aku bilang nggak usah cuti, ijin aja habis Jumatan, tapi dia keukeuh cuti).

Pak bos: "Kok mendadak cutinya?"
Suami: "Eeemmm saya mau inseminasi pak!"
Pak bos: "Oooo yayaya... Cuti disetujui!"

Hari-H Inseminasi

Akhirnya hari yang ditunggu datang! Cuti dimanfaatkan suami ngurus berkas-berkas rumah ke kecamatan (hahaha penting ya nunggu cuti baru diurus). Lalu Jumatan dulu di masjid dekat rumah. Isi energi minum jus alpukat, pengganjal lapar. Lalu capcus ke arah RS Mitra Keluarga sambil jelalatan cari resto buat makan siang.

Eh kita lewat Rumah Makan Konro di daerah Kelapa Gading! Makan daging supaya kuat, kata pak suami :)))) Pesan 1 sup konro, dan 1 konro bakar (gaya bener). Taunya porsinyaaa alamaaak, gede buanget! Nggak kuat perut kita mah. Konro bakar enaaak! Kita minta sup konronya dibungkus aja.

Tiba di RS jam 2 siang lewat sedikit, akibat jalanan Kelapa Gading hari Jumat teramat macet. Padahal jadwal pengambilan sperma jam 2. Setelah proses administrasi blablabla, baru jam 3 kurang kami bisa masuk ke ruangan khusus di RS Mitra. Ruangan itu ada kasur single, TV ber-video (you know lah video apa) dan kamar mandi ber-shower. Di ruangan sebelah ditunggu petugas laboratoriumnya.

Pelajaran! Kalo mau proses pengambilan sperma, yang muslim kudu bawa handuk & sabun sendiri untuk mandi (besar). Karena di sana nggak disediakan. Selama di dalam ruangan, awkward aja berdua suami. Yang ada malah kami cekikikan berdua :))))) Tapi alhamdulillah beres juga phewwwww...

Preparasi sperma memakan waktu 2 jam. Nantinya aku & suami akan dipanggil kalau sperma sudah diproses & dokternya sudah siap. Jadi jadwal inseminasi mundur dari jam 4 ke jam 5 sore. Selama menunggu, aku sempat ketiduran di ruang tunggu.

Hingga akhirnya....
"Yak!! Dokternya lewat!!" Kata suami membangunkan aku. Padahal dia belum pernah ketemu dr. Boy SPOG lho, tapi kok bisa tau itu dokternya? "Soalnya ada dokter tinggi ganteng! Kan kamu bilang dokternya ganteng.." :)))))))) Eh bener donk dr. Boy-nya sudah datang.

Langsung aku dan suami pergi ke klinik Mbrio.

Beberapa saat kemudian dilakukanlah proses inseminasi itu...

(bersambung)

Sunday, February 8, 2015

Moving On To The Next Level

Assalamu'alaikum...
Hihihiiii akhirnya nulis di sini lagi.
Apa kabar program hamil? Jawabannya adalah, setelah bolong 6 bulan ga minum obat/suplemen kehamilan, ga ke dokter, dan beberapa kali jalan-jalan menikmati hidup, akhirnya bulan lalu aku ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Di Mitra kan ada klinik fertilitas baru tuh, Mbrio namanya. Konsultasi sambil bawa hasil tes tahun lalu. Cek USG transvaginal. Cerita ke dokter treatment apa aja yang sudah pernah kuminum (2 sesi Genoclom & 1 sesi Femara). Dan dokternya bilang data-data yang dia dapat, sudah cukup untuk aku bisa... inseminasi.

Jadi, ga pake ngulang-ngulang obat-obatan lagi nih. Tinggal tunggu haid yang moga-moga nggak datang (jadi hamil alami horee!!). Tapi akhirnya minggu lalu si merah datang hahahahahaa... Rutin banget sih tamunya datang? Jadinya, insyaAllah beberapa hari lagi inseminasi.

Dodolnya, karena berniat programnya dibawa nyantai (nggak stres + penuh pengharapan seperti promil tahun lalu), aku lupa segala macam :(

Lupa masih suka makan cokelat (gula, bro!!!!)
Kalau ngantuk minum kopi instan cappuccino (seminggu bisa 3x minum kopi huhuu, kafein ga baik buat calon bumil)
Di arisan ibu-ibu RT aku nyemilin keripik singkong yang warna oranye (tau nggak? Yang rasanya gurih banget, MSG pasti!!)
Lupa hari ke-1 haidnya kapan (padahal ini kan penting banget buat tau kapan kontrol ke dokter???)
Karena lupa H1 haid, obat yang harusnya diminum hari ketiga kayaknya baru keminum hari ke-4.
Hobi begadang, apalagi akhir-akhir ini lagi rajin ngeblog *eaaaa
Lupa 1x telat minum obat.. Telatnya sampe 6 jam...
Lupa kata dokter disuruh kontrol hari ke berapa. Hari ke-8 kah? Apa hari ke-9? Apa 12??????

Haissshhh, ini kebacut Yak, kebacut!!!
Sampe pada titik aku lupa kapan harus kontrol, dan browsing-browsing ke blog orang persiapan inseminasi, aku nangis tersedu-sedu. Ya Allah, orang lain ikhtiarnya kenceng, mau inseminasi makan yang sehat-sehat. Rutin minum jus, minum madu (tapi aku ga suka madu). Minum obat harusnya pake timer biar ga lupa. Dan jadwal ke dokter harusnya inget donk :(

Langsung deh pulang ke rumah kemarin, aku & suami mampir toko buah. Beli wortel, apel, pir, jeruk, alpukat... Pagi ini sudah ngejus wortel apel (terima kasih buat yang ngadoin juicer jaman kawinanku dulu, bermanfaat sekaliiii T____T).

Dan sudah SMS pak dokter, dengan jawaban, kontrolnya hari ke-12 haid (tiap dokter kebijakannya beda-beda, jadi ngga bisa mengandalkan hasil browsingan yaaa).

Bismillah. Hari ini harus yoga!

Friday, June 13, 2014

Coba Lagi Bulan Berikutnya!

Resmi sudah, cita-cita punya anak di umur 27 tahun insyaAllah tidak terlaksana :D
*Misalnya bulan ini hamil pun, ditambah 9 bulan, lahirnya pas aku udah 28 tahun*

Bulan lalu, waktu kontrol ke dokter Caroline, Sp.OG (K), ada percakapan gini:
Dokter: Kamu program pake obat udah 3 cycle ya?
Saya: Iya dok...
Dokter: Hmmm... Kalo bulan depan masih mens, kita coba inseminasi ya...
~ ~ ~ ~ ~ krik ~ ~ ~ ~ ~

Aku sih iya-iyain aja ke dokternya. Dalam hati, penasaran juga akan peluangnya si inseminasi (peluang hamil pake inseminasi itu hanya 20% sodara-sodara, tapi tetep aja, kan ada 20% yang berhasil yah?).
Suami kaget waktu aku ceritain tentang insem. "Apa ga coba cari opini ke dokter lain?" katanya.

Nahhh dengan datangnya si merah bulan ini, maka fix sudah... Kalo mau tetep di dr. Caroline, Juni ini inseminasi. Belum siaaaappp,, kan mau puasa nihhh... Mosok prosesnya dilakukan pas lagi puasa wkwkwkk...

Jadi ada 5 pilihan berganda:
A. Coba inseminasi secepatnya, yang kemungkinan akan dilaksanakan minggu ke-4 Juni 2014 *mumpung masi subur sisa-sisa HSG beberapa bulan lalu*
B. Tunda inseminasi habis lebaran
C. Coba promil ke obgyn lain, siapa tau ada tes-tes lab yang beda yang perlu dilakukan
D. Promil sendiri aja, toh udah nyoba beli alat uji ovulasi
E. Nyante wae lah, ikhlas, gusti Allah akan ngasi di waktu yang terbaik

Ngga ada jawaban benar dan ngga ada jawaban salah :)